ANALISIS PENDAPATAN PETANI BAWANG MERAH DI DESA GERAK MAKMUR KECAMATAN SAMPOLAWA KABUPATEN BUTON SELATAN

Penulis

  • Hariana Halu oleo
  • Muh. Ilham UNIVERSITAS HALU OLEO
  • Murni Nia UNIVERSITAS HALU OLEO

DOI:

https://doi.org/10.36709/jopspe.v9i1.189

Kata Kunci:

Pendapatan, Petani Bawang Merah

Abstrak

Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui besar pendapatan yang diperoleh petani bawang merah di Desa Gerak Makmur, dan Untuk mengetahui R/C dilihat dari luas lahan, modal dan pengelamana bertani di Desa Gerak Makmur. Jenis penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani bawang merah di Desa Gerak Makmur Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan, yakni sebanyak 134 yang berprofesi sebagai petani bawang merah. Sedangkan sampel yang diambil dalam penelitian sebanyak 15 % sehingga besarnya sampel sebanyak 21 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah obeservasi, wawancara, koesioner, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rata-rata pendapataan petani bawang merah selama satu musim (kurang lebih tiga bulan) adalah sebesar Rp. 2.034.095 dengan jumlah total pendapatan sebesar Rp. 42.716.000 untuk keseluruhan petani, kemudian berdasarkan analisis R/C luas lahan, modal, dan pengalaman bertani rata-rata menunjukan nilai R/C diatas 1 (R/C ˃ 1). Luas lahan memiliki nilai R/C 3,57 dan 6,11. Nilai R/C dari modal yakni yang tertinggi bernilai 6,11 dan yang terendah 5,23. Dilihat dari pengalaman bertani nilai hasil R/C yang diperoleh yaitu 4,85 dan 6,90. Sehingga Rata-rata Revenue cost ratio petani bawang merah di Desa Gerak Makmur berada  pada nilai diatas 1 (R/C˃ 1) yaitu dengan nilain 5,649 yang berarti bahwa penanaman bawang merah yang ditekuni oleh petani tersebut layak atau berjalan secara efesien.

Referensi

Aksara, K. (2002). Analisis Pendapatan Nasional. Jakarta: Bina Aksara.

Andriyani, W. (2014). Analisis Produksi dan Pendapatan Usahatani Bawang Merah Lokal Tinombo di Desa Lombok Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Mountong. E-J. Agrotekbis, 2(5), 533–538.

Elsi Kartika S & Advendi S. (2007). Hukum Dalam Ekonomi. Edisi Revisi II. Jakarta: Grasindo.

Fauzi, A. (2006). Ekonomi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan. Jakarta: Gramdia Pustaka Utama.

Hernanto, F. (1989). Ilmu Usahatani. Jakarta: Penerbit Swadaya.

Irwan, A. W. (2005). Pengelompokan Pendapatan Petani. Jakarta: Pradya Paramita.

Mubyarto. (2000). Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3ES.

Pamusu, dkk. (2013). Analisis Produksi dan Pendapatan Usahatani Bawang Merah Lokal Palu di Desa Oloboju Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten. Sigi. E.j. Agrotekbis, 1(4), 399–405.

Rahardja, M. (2010). Teori Ekonomi Mikro (Suatu Pengantar). Jakarta: Penerbit FEUI.

Soekartawi. (1995). Ilmu Usaha tani dan Penelitian Untuk Mengembangkan Petani Kecil. Jakarta: Universitas Indonesia.

Suparmako, M. (2006). Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Edisi Ke Tiga. Yogyakarta: BPFE.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta CV.

Winardi. (1990). Manajemen Personalia, Sumber Daya Manusia. Bandung: Alumni.

Wahyudin. (2005). Petani dan Keterbelakangnya. Bandung: Citra Aditya Bhakti.

Wahyuni, R. S. (2017). Analisis Tingkat Pendapatan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Wisata Makam Proklamator Bung Karno Studi Di Kota Blitar, Jawa Timur. Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang.

Diterbitkan

2024-02-28

Terbitan

Bagian

Articles